Stiker, Usaha Modal Kecil yang Menguntungkan

Cuttingstickerupdate - Selamat menyambut tahun baru sobat sticker di Indonesia. Sebagai mantan pelaku usaha sticker yang kini menggeluti dunia blog, dahulu akhir tahun biasanya saya gunakan untuk browsing model-model apa yang terbaru.

Ini kilas balik saja, setelah hampir 10 tahun menekuni usaha sticker cutting. Saya hanya ingin share masalah usaha kecil. Mungkin akan terjadi perdebatan soal usaha kecil. Tetapi baiknya saya batasi, usaha ini hanya membutuhkan modal berkisar Rp2 jutaan.

Jualan sticker kakilima merupakan usaha modal kecil yang masih menjanjikan, baca kiatnya yuk
Saya mengawalinya dengan cara seperti ini. Foto - dok pribadi
Kurang dikit boleh, lebih dikit boleh. Kalau kurangnya Rp1,5 juta ya mending gak usah deh sobat lanjutkan baca artikel ini. Kala itu, saya membayangkan beberapa model usaha kecil yang menurut saya mampu untuk dijalani.

Ketika saya memutuskan untuk berjualan sticker cutting di tepi jalan, bukan tanpa alasan. Melalui tanya jawab sana-sini, browsing sana-sini. Meski masih memiliki pekerjaan dan gaji tetap plus tunjangan kala itu, sticker memikat saya. Salah satu alasannya karena dari kecil sebenarnya saya suka kegiatan menggambar. Dan yang ada di otak saya sticker cutting itu aneka desain yang awalnya juga didesain dengan tangan.

Meski sekarang ada piranti bernama komputer, toh membutuhkan jiwa seni. Dan saya merasa (entah kalau orang lain hehe) hal itu ada dalam diri saya. Paling tidak sejak SD saya sering mengikuti lomba lukis, hingga SMA. Kuliah juga masih melakukannya, lumayan buat tambah uang saku.

Selain itu jualan sticker bisa dilakukan kebanyakan orang dengan modal awal yang tak terlalu besar.

Dengan modal Rp2 jutaan sebaiknya sobat benar-benar pintar memilih desain sticker yang bakal laku di pasaran. Saya tidak mengajari untuk mendahului kehendak Tuhan. Setidaknya jika kita tahu model yang lagi laris kan peluang lakunya lebih besar.

Baca juga: Tukang Sticker Ini Harumkan Indonesia di Pentas Asia

Misalnya lagi ramai-ramainya Slank mengeluarkan album baru kemudian booming. Hampir setiap radio memutar lagu-lagu hitnya, Televisi swasta juga rebutan menayangkan live-nya. Lha yo nekad kalau sampeyan membelanjakan desain sticker yang lumayan banyak untuk logo Padi, Dewa atau The Sigit.

Harusnya ketika lagi booming The Sigit, Padi atau Dewa, sticker logo band-band ini yang sobat perbanyak. Menjadi pedagang kecil dengan modal mpas-pasan harusnya peka. Jadikan banyak hal sebagai referensi. Buka startup seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee dan sebagainya. Kan ada tuh caranya menayangkan produk yang paling laris.

Itu hanya salah satu modus untuk menemukan desain yang sedang hot. Jangan salah persepsi lagi, mentang-mentang saya gunakan kata hot pikiran langsung mengarah ke situs khusus dewasa. Hot itu yang lagi laku keras. Bak kacang goreng, menguntungkan.

Sobat, kalau membuka usaha modal cekak jangan membayangkan yang muluk-muluk dahulu. Saya dahulu bersyukur bisa nebeng di belakang warung makanan kakilima dengan catatan tidak mengganggu kegiatan warung tersebut. Saya fokus saja menjual sticker jadi.

Saya kasih beberapa catatan agar usaha ini bisa bertahan lama dan doa saya bisa berkembang.

Perhatikan hal-hal berikut sobatsticker.

1, Niati dengan tujuan yang baik sobat semua. Sebuah niat akan mampu mengubah semangat seseorang untuk lebih giat berjuang.

2. Menyadari bahwa usaha yang sedang dijalani bukan usaha besar. Artinya syukuri saja penghasilan yang diberikan Tuhan per harinya. Karena menurut saya apa yang disampaikan orang-orang tua dan bijak ada benarnya. Bahwa rezeki itu tak akan tertukar. Ya wajar kalau lagi sepi hanya membawa pulang beberapa lembar uang dua ribuan.

3. Izin dengan tetangga kanan-kiri. Memang benar, tepi jalan bukan milik siapa pun, negara yang memilikinya. Namun saat kalian datang di antara para pedagang kakilima yang sudah lebih dahulu ada, akan lebih menyenangkan ke depan jika awalnya benar di jalurnya. Yah sekadar basa-basi, bahwa kehadiran lapak sobat tidak bermaksud mengganggu.

4. Sticker cutting memang kecil ukurannya, namun pengalaman saya saat itu, tak sedikit warga yang terlalu percaya diri memasangnya sendiri. Begitu dibuka, ditempel langsung plek lalu usek-usek pakai telapak tangan. Kalau bidangnya rata insyaallah aman-aman saja. Kalau agak melengkung atau sudut? Sobat, nggak ada salahnya bantu pembeli.

5. Hidup di komunitas kakilima membutuhkan jiwa senasib sepenanggungan. Ini kisah nyata saya saat masih jualan di depan RM Rina Rini Batu 9, Tanjungpinang. Sekarang rumah makannya sudah tutup. Siangnya menyusun rencana berita untuk semua wartawan saya se-Kepri, malamnya begadang di lapak sticker, saya capek. Saat sticker berhamburan karena angin, Masya Allah teman-teman pedagang lain ikut membantu. Nah, asyik kan? So sobat, hidup tak sekadar berapa banyak duit kalian.

6. Usai berjualan, bersihkan sampah. Oh ya saya sampaikan jika waktu itu saya buka lapak malam. Karena siangnya bekerja di koran grup Jawa Pos. Dan ternyata banyak juga saya dapat informasi berita di lapak sticker. Lumayan sekali merengkuh dayung dua pulau terlampaui. Soal sampah, biasakan diri selalu memungut kertas bekas sticker. Kan cuma kertas, nggak usah jijik ah.

Saat sobat berjualan sticker kakilima, berbagai peristiwa akan menghampiri kalian. Intinya jangan malu dengan modal kecil, tanya saja sekeliling sobat, rata-rata para pedagang kakilima mengawalinya dengan modal yang tak besar. Justru mengawali dari kecil dan tumbuh lebih hebat ketimbang besar bukan hasil modal cari sendiri.

[Baca JugaPerbedaan Antara Cutting Sticker dan Printing Sticker]

Sampai sekarang, ketika saya melepaskan sticker dan kembali menekuni blog, saya masih merindukan kehidupan kakilima. Tak jarang saya sengaja keluar malam, ngobrol di bekas lapak saya. Menjaga silaturahmi.

Di mata saya, usaha modal kecil bukan identik dengan kehidupan yang kerdil. Para pelakunya adalah orang-orang hebat, orang-orang yang berani keluar dari zona aman. Apakah sobat termasuk di dalamnya?


0 Response to "Stiker, Usaha Modal Kecil yang Menguntungkan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel