Yuk Lihat Keseriusan Disbudpar Bintan Branding Wisata via Medsos

Ada hal baru (menurut saya sangat tidak baru) yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Kabupaten Bintan. Yaitu membranding semua wisata yang ada di Bintan melalui platform digital.

Saya baca dari sejumlah portal, hal ini disampaikan Kadisbudpar Bintan, Arief Sumarsono, kepada jutnalis dan GenPI Bintan di Prata Roy, Batu 9, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, awal Agustus 2022 lalu.

lagoi-bay-bintan098jhg
Sekelompk gadis bergaya di depan papan nama Lagoi Bay. Foto - bintantourism.com

Selama ini ada anggapan berwisata di Bintan itu mahal. Arief tentu sangat tidak ingin mendengar hal itu, karena nyatanya memang nggak semua lokasi wisata di Bintan mahal.

Iya sih, kalau orang luar mengandalkan pencarian Google dan mengetikkan kata kunci wisata Bintan bisa jadi yang nongol duluan kawasa wisata Lagoi. Yang duitnya pas-pasan pasti akan mencari alternatif lain (baca: daerah lain).

Padahal banyak banget tempat wisata di Bintan yang masih bisa dinikmati secara gratis. Kalau urusan makan minum dan menginap ya tentu saja bayar. Tetapi menikmati pantai gratis, masih bisa dilakukan.

"Bintan memiliki destinasi wisata pantai yang indah di sepanjang pantai Trikora, Kecamatan Gunung Kijang. Di sana ada Pantai Dugong, Pantai Sejahtera dan destinasi pantai lain," ujarnya.

Ia pun meminta GenPI membantu dengan cara terus memperkenalkan Bintan Tourism sebagai pusat informasi pariwisata di Bintan.

Ketua GenPI Bintan, Aprizal mengaku ia dan teman-temannya sudah tiga tahun belakangan aktif memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bintan.

Paga kesempatan lain, Arief mengatakan pihaknya harus mampu membangun medsos yang kuat dengan jumlah pertemanan yang banyak, termasuk mempromosikan objek wisata di grup medsos di berbagai daerah dan negara. 

"Saya pikir ini cara yang mudah dan efisien untuk memperkenalkan sekaligus menarik wisatawan domestik dan wisman,” ucapnya.

Meski cara ini tidak baru, namun menurut saya bukan berarti kuno. Nyatanya masih banyak tempat wisata di Indonesia yang dikenal hanya gegara sering diposting di medsos.

Bintan memang bukan hanya Lagoi, tempatnya turis berpenghasilan tinggi. Berikut ini ada beberapa tempat yang wajib kalian coba:

Si Kecamatan Bintan Timur ada Taman Kota Kijang, Relief Antam, Kijang City Walk dan perdagangan kerajinan tangan yang dikelola Dekranasda Bintan.

Di Kecamatan Bintan Utara terdapat Pantai Sakera, tenun songket di Kampung Bugis, City Park Kampung Bugis, Masjid Raya Baitul Makmur, Wihara Dharma Santi. Di Kecamatan Gunung Binyan terdapat Pulau Beralas Pasir, Museum Bahari Bintan, Situs Bukit Kerang, wisata mangrove Kawal.

Di Kecamatan Teluk Sebong terdapat puluhan resor, hotel dan berbagai fasilitas hiburan dan olah raga untuk wisatawan. Kawasan pariwisata Lagoi dan Pantai Trikora berada di kecamatan ini. Di Kecamatan Bintan Pesisir terdapat wisata bahari dan alam di Desa Mapur.

Saya mengintip laman bintantourism.com, artikel terakhirnya masih 27 Juli 2022. Widget kanan tentang Kalender Wisata masih terpampang tahun 2021. Kanal videonya juga masih menampilkan Tour de Bintan 2019. Bukan video promosi tempat wisata yang mengundang selera siapa yang melihatnya.

Saya hanya berharap teman-teman blogger di Bintan mendukung upaya Kadisbudpar ini. Atau mungkin mereka semuanya sudah beralih menjadi youtuber? Hehehe

Tetapi saya memang belum pernah mendengar Pemda melibatkan secara aktif blogger lokal. Padahal kekuatan mereka sangat besar. Jika sebuah atraksi wisata ditulis oleh 10 blogger, mereka akan menulisnya dengan gaya bahasanya masing-masing.

Belum tentu alamat blog mereka Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA)-nya lebih rendah ketimbang portal berita yang biasa-biasa saja. Apalagi jika bloggernya memburu Adsense agar bisa gajian tiap bulan dari Google, kontennya sudah pasti dibuat sesuai keinginan Google. Sama seperti Youtuber, kontennya asal-asalan ya penghasilannya pas-pasan.

Blogger yang sungguh-sungguh juga paham bagaimana menuliskan artikel yang SEO (search engine optimation) friendly sehingga tulisannya diindeks Google di peringkat yang bagus.

Saya membayangkan gagasan Pemda ini ditangkap selebgram, reporter, youtuber dan blogger serta pihak lain sejenis. Satu event dikeroyok beramai-ramai sehingga peluang untuk tampil di halaman pertama pencarian lebih besar.

Lalu mereka saling bertukar link, sehingga posisi tulisan atau video dan liputan mereka sama kuatnya. 

Satu kata saya gunakan untuk mengakhiri tulisan ini.

Semoga. ***

0 Response to "Yuk Lihat Keseriusan Disbudpar Bintan Branding Wisata via Medsos"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel