Sticker Motor Jadi Sumber Optimisme Saya

Sticker motor adalah alasan mengapa saya merasa optimis menekuni usaha sebagai penjual aksesoris ini. Hampir 10 tahun lalu, saya hanya berpikir sangat sederhana, kalau sepeda motor masih ada sepertinya jualan sticker masih menjanjikan.

Padahal awalnya saya sempat meragukan apakah pilihan saya jualan sticker cukup beralasan? Mengingat kegiatan ini hanya bisa saya lakukan malam hari, karena siangnya saya harus bekerja formal. Saat sudah jualan beberapa hari, yang paling laku ialah sticker motor.

sticker motor
Saat mengawali jualan sticker motor kecil seperti inilah yang laku. Foto - dok pribadi


Sticker motor yang saya maksudkan di sini adalah beragam sticker yang ditempelkan untuk sepeda motor. Ukurannya tidak yang besar, karena bidang-bidang di sepeda motor juga terbatas. Justru sticker-sticker kecil yang menjadi incaran para pemilik sepeda motor.

Jika dalam perkembangannya saya berhasil mendirikan Bintan Wrapping di Batu 9, pusat Kota Tanjungpinang, Kepri dan membesarkan website metrosticker, semuanya dari hal sederhana, ya yang saya sebutkan di judul artikel ini.

[Baca Juga Rahasia Tukang Sticker agar Jualan Laris]

Teman-teman di Bintan Wrapping bahkan membuat sticker untuk pesawat, wrapping full mobil, papan nama, pemasangan sandblast, sablon digital dan sebagainya. Sticker-sticker yang tak terpikirkan sama sekali saat saya mulai membuka usaha sticker.

Dari Hal Kecil tak Harus Kerdil

Begitulah sobat, ada sesuatu yang membesar hanya dengan sebuah gagasan yang kecil. Saya tidak membayangkan bakal memasang sticker seluruh gedung dengan kaca film, nggak berpikir akan memiliki sejumlah mitra (saya tak pernah menyebutnya karyawan atau pegawai).

Justru ketika kita mengawalinya dengan sebuah mimpi kecil, akan mudah merawatnya. Ibarat menanam pohon, ia akan muncul ke permukaan tanah dengan ranting dan batang yang masih lemah. Masih mudah untuk membuatnya menjadi lebih kuat. Seorang diri juga sobat bisa melakukannya.

Namun ketika cabangnya membesar, dedaunannya merimbun dan batangnya membengkak, sobat tak akan mampu lagi. Walaupun hanya menyapu dedaunannya yang jatuh atau rontok setiap hari.

Begitu juga dengan awal usaha saya. Pedagang kaki lima adalah sesuatu yang kecil diantara para pedagang kaki lima yang sudah tahunan berjualan, hasil usaha mereka sudah berbentuk mobil atau rumah di kampung.

Lalu saya merawatnya sehingga tak menjadi bonsai yang tetap mengerdil. Dengan keyakinan tersebut, disampingi doa kepada Allah Yang Maha Agung, itu membesar dan membesar.

Motor Diproduksi, Sticker Motor Laku

Pada tahun 2010-an, pabrikan sepeda motor sudah mulai bersaing untuk memproduksi kendaraan yang semakin hari semakin canggih. Ini menjadi keuntungan sobat karena akan banyak sepeda motor beradar di pasar.

Sudah menjadi kebutuhan, hampir setiap warga memiliki sepeda motor. Dan jangan salah, tidak sedikit para pemilik sepeda motor yang pada dasarnya adalah stickermania. Mereka akan selalu berburu sticker motor di lapak sobat. Yang penting, jika mendapatkan pelanggan loyal seperti ini harus dipertahankan sebaik-baiknya.

Ada kecenderungan para penggemar sticker selalu menanyakan apakah ada model terbaru. Kelompok ini adalah mereka yang tak segan mengupas sticker lama lalu menggantinya dengan yang baru. Karena itu sudah sepatutnya saat sobat jualan sticker untuk selalu mengupdate koleksi agar lebih lengkap.

Lokasi Menentukan Prestasi

Untuk itu, sebelum menjadikan sebuah tempat sebagai pangkalan untuk jual cutting sticker, amati dulu keramaian kendaraan yang lewat. Jangan pilih lokasi hanya karena dekat warung makan atau bakso biar mudah mengisi perut kalau lapar.

Lha dari mana uang untuk membeli nasi atau bakso jika pembeli cutting sticker sepi? Utang? Sekali, dua kali, tiga kali mungkin pemilik warung oke oke saja. Aku rapopo aku rapopo mas kalau mau utang, asalkan sekian hari dilunasi.

Yap, saya dulu mengintai lokasi jualan cutting sticker kakilima selama dua malam. Jangan terus Anda bayangkan saya nongkrong dari habis maghrib sampai subuh. Yah saya ambil dua jam saja per malam.

Saya bahkan menghitung dengan seksama jumlah kendaraan yang lewat, pertama mobilnya, kedua sepeda motornya.  Setelah yakin bahwa calon lokasi yang saya pilih cukup memungkinkan dijadikan pangkalan jualan cutting sticker, malam berikutnya saya memulainya.

Dan survei saya yang sangat sederhana terbukti berhasil. Pembeli pertama malam itu adalah para pemilik kendaraan bermotor. Lumayan panenlah saya. Malam malam berikutnya, ada satu pelanggan yang kemudian datang dengan teman satu kelompoknya.

[Baca Juga Memulai Usaha Cutting Sticker dari Lapak Kaki Lima]

Intinya, jangan pernah khawatir Anda memilih jalan hidup sebagai penjual cutting sticker. Yang penting halal Mas Bro. Selama dunia ini masih ada kendaraan bermotor, cutting sticker akan dibutuhkan. Lihatlah di jalanan, varian varian kendaraan bermotor semakn lama semakin beragam. Dulu yang matic hanya kendaraan roda empat, kini motor pun dibuat matic.

Begitulah kisahnya bagaimana sticker motor membuat saya optimis dengan tujuan saya. Dan ketika akhirnya saya tak lagi menggeluti sticker, sebagai blogger saya masih aktif menulis artikelk seputar sticker. Seperti yang sobat baca ini. ***

0 Response to "Sticker Motor Jadi Sumber Optimisme Saya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel