Sablon Plastisol, Bahan, Cara Buat dan Merawatnya

Sablon plastisol menjadi salah satu jenis sablon yang kian populer saat ini. Bahkan di Indonesia kalian juga dengan mudah bisa menemukan alat-alat pembuatnya, juga kaos yang disablon dengan teknik ini.

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap alat dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat sablon plastisol, cara membuatnya, merawatnya, menghindari hal hal yang rentan serta sejarahnya.

sablon-plastisol-cara-membuat-dan-perawatan
Ilustrasi terkait sablon menyablon pada kain. Foto - pixabay/anna shvets

Bahan dan Peralatan

Berikut ini adalah bahan dan perlatan yang diperlukan untuk membuat sablon plastisol:

  • Kain atau bahan baku untuk mencetak (misalnya, kaos, topi, dll.)
  • Plastisol tinta cetak untuk sablon
  • Emulsi film negatif
  • Kain atau bahan kapas untuk membuat film negatif
  • Alat cetak sablon, seperti mesin sablon manual atau otomatis
  • Laminating oven untuk mengeringkan film negatif
  • Pemotong film negatif
  • Pemolesan roller atau kuas untuk menerapkan emulsi film negatif
  • Alat pemotong sablon (opsional)
  • Kain pembersih untuk membersihkan peralatan.

Langkah-langkah dasar membuat sablon plastisol adalah membuat film negatif, mencetak film negatif ke kain bahan baku, dan menerapkan plastisol tinta cetak.

Hindari Hal-hal Berikut Ini

Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari saat sablon plastisol:

1. Tinta plastisol kontaminasi

Hindari kontaminasi tinta plastisol dengan bahan-bahan lain seperti minyak, debu, atau bahan kimia lain.

2. Suhu yang tidak sesuai

Pastikan suhu mesin cetak dan bahan baku sesuai dengan spesifikasi tinta plastisol. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mengurangi kualitas cetakan.

3. Tekanan yang tidak sesuai

Pastikan tekanan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi tinta plastisol. Tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mengurangi kualitas cetakan.

4. Konsentrasi tinta yang tidak sesuai

Pastikan konsentrasi tinta plastisol sesuai dengan spesifikasi. Konsentrasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mengurangi kualitas cetakan.

5. Bahan baku tidak sesuai

Pastikan bahan baku yang digunakan sesuai dengan spesifikasi tinta plastisol. Bahan baku yang tidak sesuai dapat mengurangi kualitas cetakan.

6. Film negatif yang tidak baik

Pastikan film negatif yang digunakan memiliki kualitas yang baik dan tidak rusak. Film negatif yang rusak atau tidak baik dapat mengurangi kualitas cetakan.

Dengan menghindari hal-hal di atas, hasil cetakan sablon plastisol akan lebih baik dan lebih berkualitas.

Cara Merawat Sablon Plastisol

Berikut adalah beberapa cara merawat kaos sablon plastisol agar tidak mudah rusak:

1. Cuci terbalik

Saat mencuci kaos sablon plastisol, pastikan untuk membalikkan kaos terlebih dahulu sebelum dicuci agar design tidak tergores atau terkelupas.

2. Gunakan air dingin

Cuci kaos dengan air dingin dan gunakan deterjen yang lembut. Hindari menggunakan air panas atau pemutih karena dapat merusak tinta plastisol.

3. Gunakan mesin cuci dengan hati-hati

Saat menggunakan mesin cuci, pastikan untuk menggunakan mesin dengan setting yang sesuai dan jangan memasukkan kaos sablon plastisol ke mesin cuci bersama dengan benda-benda keras yang dapat mengikis atau merusak design.

4. Jangan gunakan pemutih

Hindari menggunakan pemutih atau bahan kimia lain yang dapat merusak tinta plastisol.

5. Gunakan uap

Saat menyetrika kaos sablon plastisol, pastikan untuk menggunakan uap agar design tidak tergores atau terkelupas.

6. Hindari tekanan tinggi

Jangan menekan kaos dengan tekanan tinggi saat mencuci atau menyetrika kaos.

Dengan melakukan cara-cara ini, kaos sablon plastisol akan lebih awet dan design akan tetap terlihat jelas.

Sejarah Penemuan Sablon Plastisol

Sistem sablon plastisol pertama kali ditemukan pada tahun 1950-an di Inggris. Sistem ini ditemukan oleh seorang pengusaha bernama screen printer yang mencari cara untuk mencetak design pada kain dengan warna yang tahan lama. Ia menemukan bahwa dengan menggunakan tinta plastisol yang terdiri dari PVC (polivinil klorida) dan plastisizer, ia dapat mencetak warna yang tahan lama dan tahan terhadap pengurasan dan pemutihan.

Teknik sablon plastisol ini sangat populer karena mudah digunakan dan hasil cetakannya yang berkualitas tinggi. Selain itu, tinta plastisol juga memiliki kelebihan seperti fleksibilitas dan kenyamanan saat digunakan pada kain. Sistem ini sangat populer dan banyak digunakan untuk mencetak design pada kaos, topi, dan bahan baku lainnya. 

Semoga bermanfaat. ***

0 Response to "Sablon Plastisol, Bahan, Cara Buat dan Merawatnya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel